my artikel
diamond
Senin, 11 Maret 2013
Sabtu, 09 Maret 2013
Pengaruh globalizasi dalam bidang bahasa dan budaya
Pengaruh globalizasi dalam bidang
bahasa dan budaya
Globalizasi secara umum adalah perkembangan
kontemporer yang memiliki pengaruh dalam munculnya berbagai kemungkinan tentang
perubahan dunia yang akan berlangsung. Namun ada juga yang mendefinisikan pengertian
globalisasi adalah hilangnya batas ruang dan waktu dikarenakan begitu cepatnya
informasi mengalir keseluruh wilayah.
Dampak dari globalisasi itu sendiri sudah sangat
berpengaruh di Indonesia, khususnya dalam bidang bahasa, dan budaya. Dalam mata
kuliah “Discourse Analisis” dosen saya menjelaskan bahwasanya budaya itu
dilukiskan seperti bawang merah, dimana seperti yang kita ketahui bawang merah
itu berlapis lapis. Lapisan pertama adalah material/artifact contohnya dunia
fashion. Baju yang kita pakai jaman dahulu, sangat jauh berbeda dengan yang
kita pakai saat ini. Wanita jawa yang identik selalu memakai rok, sekarang
banyak kita jumpai memakai celana jeans. Itu adalah salah satu pengaruh
globalizasi dalam bidang budaya. Lapisan kedua adalah behavior contohnya
bahasa. Secara tidak sadar bahasa kita telah di jajah oleh bahasa asing yaitu
bahasa Inggris. Seperti kata-kata dalam stiker “Lho Gue End” terdiri dari tiga
kata dari dua bahasa yang berbeda. Kata “Lho” and “Gue” adalah bahasa
Indonesia. Dan kata “ End” adalah Bahasa Inggris. Ketiga kata tersebut memiliki
arti kita berakhir. Dan sekarang kata-kata itu sudah sangat familiar di
Indonesia, terutama bagi para pelajar.
Globalizasi memiliki perang penting dalam proses
terbentuknya tiga kata tersebut. Seperti yang kita ketahui. Bahasa inggris
merupakan bahasa internasional. Hampir semua Negara dibelahan dunia menggunakan
bahasa inggris. Hal ini bisa dikatakan bahwa bahasa inggris telah mempengaruhi
bahasa mereka. Dan saat ini para pelajar sering kali menggunakan bahasa inggris
dalam komunikasi mereka. Dalam pandangan mereka, jika mereka bias berbicara
bahasa inggris. Mereka akan terlihat smart. Kadang-kadang mereka
mengkombinasikan bahasa mereka dengan bahasa inggris. Lapisan yang terakhir
adalah values/norms yang artinya adalah norma atau nilai-nilai. Sperti yang
kita ketahui Indonesia terdiri dari berbagai macam suku. Tiap suku memiliki
aturan/ norma-norma yang harus tetap di pertahankan. Di jawa misalnya, orang
tua sangat melarang anak perempuan mereka untuk keluar malam, berbicara kasar,
dan berjalan seperti laki-laki. Namun sekarang sebaliknya. Kebanyakan orang tua
sudah tidak peduli dengan hal semacam itu. Hal ini disebakan pengaruh
globalizasi yang telah melekat pada kita. Sehingga batasan-batasan yang
seharusnya kita taati justru kita langgar sendiri.
Pengaruh globalizasi baik dalam bidang bahasa dan
budaya sangat meluas di Negara kita. Kalau hal ini dibiarkan maka secara
perlahan-lahan akan membunuh bahasa dan budaya yang kita miliki. Kita harus
tetap mempertahankanya. Bahasa dan budaya yang kita miliki sangat unik. Jika
mereka punah, maka Indonesia tidak akan memiliki bahasa dan budaya yang bisa
dibanggakan.memang benar bahasa inggris merupakan bahasa internasional. Tapi
tak seharusnya kita mencampur adukkan bahasa kita sendiri yaitu bahasa
Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa inggris. Itu sama artinya dengan
“Linguicide” atau pembunuhan bahasa. Kita sama sekali tidak sadar akan hal itu.
Bahasa Inggris Untuk Tingkat Pemula (Young Learner)
Bahasa
Inggris Untuk Tingkat Pemula (Young Learner)
Bahasa
inggris merupakan pelajaran yang sangat sulit dimengerti oleh pemula, terutama
untuk anak tingkat SD, baik dari segi tulisan maupun dari segi pelafalan
keduanya menduduki tingkat kesulitan yang sama.
Pelafalan dalam bahasa inggris tidak sama seperti
tulisannya, oleh sebab itu anak-anak merasa kesulitan dalam hal memahami
pelajaran bahasa inggris. Untuk menyikapi hal tersebut, guru-guru banyak yang
mengikuti seminar-seminar tentang media apa saja yang bisa membuat anak-anak
tertarik sekaligus mengerti tentang pelajaran bahasa inggris.
Sebenarnya banyak sekali media-media yang bisa di gunakan
untuk mengajar anak tingkat SD. Diantaranya: tebak gambar, mencocokkan kata,
dll. Tebak gambar yang dimaksud disini adalah guru menyediakan gambar kemudian
tugas murid adalah mencari kosa kata yang sesuai dengan gambar. Hal ini sudah
terbukti mampu menarik minat siswa, sehingga mereka bisa focus pada pelajaran. Media
yang lainnya adalah mencocokkan kata, guru menyiapkan media berupa beberapa
kosakata, tugas siswa mencocokkan kata perkata misalnya: fruit di pasangkan
dengan anggur,apel dll. Media ini mampu melatih otak siswa cepat merespon
sekaligus menghafalkan kosakata.
Alasan utama mengapa kita sebagai guru dituntut mampu
menciptakan media yang menarik untuk siswa, karna Salah satu karakter dari anak
tingkat SD adalah mereka hanya memiliki tingkat kefokusan sangat pendek. Kalau
guru hanya menerangkan kemudian menyuruh siswa mengerjakan LKS (lembar kerja
siswa), hal itu akan menyebabkan anak didik merasa bosan, dan akhirnya kelas
jadi gaduh. Jika hal itu terjadi maka apa yang di ajarkan guru tidak akan
tersampaikan dengan baik.
Mengajar juga harus memiliki keahlian khusus, terutama
bahasa inggris. Mengajar anak tingkat SD, tidak akan sama dengan anak tingkat
SMP ataupun SMA. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Khusus anak
tingkat SD, mereka akan senang apabila guru melibatkan gerakan tubuh sekaligus
dikolaborasikan dengan media yang menarik. Jangan pernah menyalahkan siswa
apabila mereka salah dalam menjawab pertanyaan guru, karna hal itu akan membuat
siswa tidak percaya diri dan akan mudah takut dalam mengungkapkan pendapat
mereka. Cobalah untuk lebih santai dalam mengajar, sehingga antara murid dan guru
akan terasa nyaman. Dengan menciptakan atmosfer yang nyaman diharapkan proses
belajar mengajar akan berjalan dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)